Selasa, 13 Maret 2012

Sukses Menyusui, Anak Cerdas Intelektual, Emosional, dan Spiritual

Oleh: Faiza Thoifur (Ibunda Aghif  & Naswa)      


            Menjadi orang tua adalah anugerah terindah bagi kedua orang tua, terutama ibu. Karena ibulah yang paling memiliki kelekatan secara fisik (bonding) maupun psikis dengan anak, sejak anak masih dalam kandungan sampai anak terlahir ke dunia. Kelekatan dan kebersamaan antara ibu dan anak dapat terus dipupuk dengan cara menyusui anak secara langsung atau secara alami. 
            Menyusui anak secara langsung atau alami adalah memberikan ASI kepada bayi langsung dari payudara ibu, tanpa alat bantu apapun, seperti: botol susu (dot) maupun diminumkan dengan sendok.
            Menyusui anak secara langsung merupakan bukti cinta terbesar dari seorang ibu kepada anaknya. Betapa tidak? Di dalam proses menyusui, ada banyak hal yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Dalam artian ibu memberikan ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman apapun selama 6 bulan, dan terus menerus memberikan ASI yang sudah disertai makanan pendamping sampai bayi berusia 2 tahun.
Diantara manfaat yang dapat diambil dari kegiatan menyusui secara alami adalah sebagai berikut:


1)   Dapat membentuk Kecerdasan Intelektual (IQ) anak

Di dalam ASI, terutama kolostrum, terdapat banyak sekali kandungan gizi yang dapat diperoleh bayi yang merupakan pembentukan sel syaraf dan otak bayi, diantaranya:
a.    Lemak, merupakan zat gizi yang dibutuhkan untuk membantu pembentukan otak dan tubuh bayi, karena di dalamnya terkandung Taurin yaitu salah satu jenis asam amino yang berperan dalam perkembangan otak dan fungsi retina, DHA (Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) yaitu dua jenis asam lemak yang penting bagi perkembangan otak dan sistem syaraf. DHA mengandung jenis lemak omega-3 dan AA mengandung omega-6.
b.    Karbohidrat, karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa atau gula susu. Laktosa diuraikan menjadi 2 jenis senyawa gula lain yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak.
c.    Protein, merupakan pembangun otak dan tubuh serta faktor pemicu pertumbuhan. Protein di dalam ASI mengandung Whey yang bersifat lunak dan mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi, Laktoferin yang baik untuk kesehatan usus halus bayi, Lisozim, zat anti mikroba.
d.   Antibodi, ASI kaya akan kandungan sel-sel darah putih hidup. Dan bayi akan mendapatkannya dalam jumlah berjuta-juta setiap kali dia menyusu.
e.    Vitamin dan Mineral, diantaranya: Zat besi (Fe), Seng (Zn), dan Kalsium (Ca) dan berbagai jenis vitamin yang terkandung dalam ASI yang mampu diserap sekitar 50-75% oleh tubuh bayi. Hal ini berbeda dengan susu formula, semakin banyak vitamin dan mineral yang ditambahkan, justru menjadi sulit untuk dicerna oleh bayi.
f.     Enzim dan Hormon,  di dalam ASI terdapat 15 enzim diantaranya Lipase dan Amilase serta Hormon-hormon, seperti: Tiroid, Prolaktin, dan Oksitoksin. Enzim-enzim pencernaan ini memicu dan mempertahankan kondisi saluran pencernaan serta memiliki andil dalam keseimbangan biokimia secara keseluruhan di dalam tubuh bayi.
Jika ibu langsung menyusui bayinya sejak lahir, maka semua zat gizi yang terkandung dalam ASI tersebut tidak akan terlewatkan untuk masuk ke dalam tubuh bayi, dan secara otomatis akan membentuk Kecerdasan Intelektualnya. Hal ini dikuatkan oleh berbagai penelitian yang menyimpulkan bahwa 68% bayi yang disusui oleh ibunya langsung bisa meningkat kepandaiannya dibanding dengan yang diberi susu formula.

2)   Dapat membentuk Kecerdasan Emosional (EQ) anak

Aktivitas menyusui adalah aktivitas antara dua pribadi yaitu ibu dan bayinya. Dalam aktivitas menyusui, dapat terjalin kelekatan (bonding), kedekatan, dan kebersamaan antara ibu dan bayinya. Bayi dapat mendengarkan detak jantung ibunya secara langsung. Kulit mereka saling bersentuhan. Bayi merasa tenang, aman, dan nyaman berada dalam pelukan ibunya dan menyusu padanya. Hal ini dapat membentuk jiwanya menjadi pribadi yang baik, yang cerdas secara emosional, karena dia merasakan ibunya mencintainya.
Ketika menyusui bayinya, ibu dapat memanfaatkan moment tersebut untuk mentransfer nilai-nilai positif dalam diri sang bayi yang kelak dapat membentuk karakternya setelah dewasa, misalnya dengan cara:
  • Sambil menyusui, ibu membacakan kisah Nabi dan Rasul.
  • Sambil menyusui, ibu mendongeng yang berisi pendidikan karakter.
  • Sambil menyusui, ibu menuturkan harapan-harapan kepada bayinya, agar kelak sang bayi dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.
  • Sambil menyusui, ibu mengajak berbicara (ngudang), bermain, dan bercanda dengan sang bayi.
Hal ini dikuatkan dengan hasil riset yang dimuat dalam Journal of Pediatrics yang menemukan bahwa ASI dan menyusui dapat menjadikan mental anak tumbuh dengan sehat. Sehingga semakin lama ibu menyusui, maka semakin sedikit gangguan mental pada anak dan remaja.

3)   Dapat membentuk Kecerdasan Spiritual (SQ) anak

Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bersumber dari fitrah manusia. Visi dan misi penciptaan manusia didasarkan atas fitrah tauhid. Aktualisasi dan peranannya di muka bumi ini adalah sebagai hamba dan khalifah Allah yang menyebarkan sifat-sifat-Nya.   Dalam aktivitas menyusui, ibu dapat membentuk kecerdasan spiritual bayinya. Ibu dapat memasukkan nilai-nilai agama ke dalamnya. Sambil menggendong, mendekap, dan menyusui bayinya, ibu dapat melakukan hal-hal berikut ini:
  • Membaca Al-Quran, yang berupa surat-surat pendek.
  • Menyenandungkan sholawat Nabi.
  • Melafalkan doa sehari-hari.
  • Melafalkan Asmaul Husna.
  • Melafalkan kalimat Thoyyibah.
  • Melafalkan Adzan dan Iqomah.
  • Membaca doa untuk sang bayi, agar kelak dia menjadi anak yang sholih dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Karena bayi sejak masih dalam kandungan saja sudah berfungsi indra pendengarannya, apalagi setelah dia terlahir di dunia. Jadikanlah aktivitas menyusui sebagai sekolah yang pertama dan utama bagi sang bayi. 
      Agar ketiga hal tersebut dapat terlaksana, anak menjadi cerdas IQ, EQ, dan SQ, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a)    Ibu harus mengonsumsi makanan bergizi sejak masih mengandung, misalnya: nasi, sayuran hijau, ikan, telur, daging, buah-buahan, kacang-kacangan, dan susu. Karena kualitas dan kuantitas ASI sangat ditentukan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu waktu mengandung. Jika makanan dan minuman ibu hamil gizinya seimbang, maka ASI sudah keluar sebelum melahirkan, biasanya pada usia kehamilan bulan ke-7 atau ke-8. Dengan demikian, bayi bisa langsung menyusu pada ibunya begitu dia lahir dan ASI langsung lancar. Dan memakan makanan bergizi harus tetap diteruskan sampai masa menyusui. Berikut ini contoh daftar jumlah makanan bergizi untuk ibu menyusui:

b)   Ibu hamil dan menyusui hendaknya bebas dari stres, selalu merasa nyaman dan bahagia. Karena jika ibu bahagia maka dia akan mentransfer kebahagiaan dan kasih sayang kepada bayinya, dan bayi juga akan dapat merasakannya. Ibu bahagia, bayi sehat dan bahagia pula. Hal ini tak lepas dari dukungan suami, keluarga, dan lingkungan yang selalu memberikan semangat kepada sang ibu.
c)    Ibu hamil dan menyusui harus terus meningkatkan ketaqwaan kepada sang Pencipta. Jika ibu hamil dan menyusui rajin beribadah, maka Insya Allah bayi juga akan melakukan hal yang sama kelak setelah dewasa. Dan tidak lupa hendaknya banyak berdoa memohon agar dikarunia anak yang sholih.
Nah para ibu, jika menyusui bayi secara langsung atau alami begitu besar manfaatnya, maka tunggu apa lagi, susuilah bayimu sejak lahir hingga usia 2 tahun, agar tercipta generasi yang kuat dan cerdas intelektual, emosional, dan spiritual. 



DAFTAR PUSTAKA:

Mubarok, M. Mufti, Plus BCM Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain, Surabaya: PT. Java Pustaka Media Utama, 2008
Surviani, Istanti, dkk, 20 Point Penting dalam Menghias Jiwa & Perilaku Anak, Bandung: Pustaka Ulumuddin, 2004
Mustofa A.Y., Drs, Assalam, Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan, Yogyakarta: PGTQA Indonesia, 2001
Kiat Sukses Menyusui, Seri Ayahbunda, Jakarta: PT. Aspirasi Pemuda, 2002
Istadi, Irawati, Istimewakan Setiap Anak, Jakarta: Pustaka Inti, 2004
Majalah Ummi No.1/XVIII, Mei, 2006
Majalah Ummi No.2/XXIV, Februari, 2012


SUMBER GAMBAR:

http://3.bp.blogspot.com/_AZfh72UGpa4/TMeqpuOStnI/AAAAAAAAIDw/CUgK3JBrymE/s1600/ibu-dan-anak-2.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzDa2o3Z6oXWgquLXlVvmYPsY-s7HXcgImvnwGejCFW8Q8XcPS-VvyS_c9t9Wt0u1LyyAtu7yVHm6goGqTp7i9Pj88w7OK-54Pv7e6tjdaI6FVfMPy7yhvTRnHnlZSFo-QL1ZpdXUQCnRM/s1600/asi_ekslusif.jpg 


Tulisan ini diikutkan dalam "Lomba Blog NuB"

Tema: "Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita" 


2 komentar:

  1. salam kenal bunda...semoga kitasa sama-sama jadi pememnangnya...hehehe. tukeran link yu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga... Alhamdulillah, saya belum jadi pemenang. Tapi akan terus mencoba dan mencoba. Semangat...!

      Hapus