Senin, 06 Februari 2012

"Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit", Buku Antologi Pertamku


Judul          : "Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit"
Penulis      : Hamasah Putri, Vincensia Naibaho, Ellnovianty Nine, Astutiana Sugiastuti, Faiza   Thoifur, dkk.
Penerbit     : Indie Publishing
Harga          : Rp. 48.000,-
Tebal           : 378 halaman 



Sebagai ibu, menghadapi buah hatinya yang sedang sakit bukanlah perkara mudah. Ada perasaan khawatir, takut, sedih, yang bercampur aduk menjadi satu. Bahkan, andai saja bisa berganti posisi, ibu pasti lebih memilih dirinya yang sakit daripada melihat sang buah hati tak berdaya. Tentu ini semua bermuara pada tulusnya cinta yang dimiliki oleh seorang ibu.
 
Ketika buah hati sakit, orangtua—terutama ibu—sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Mencari solusi terbaik untuk kesembuhan buah hati bukan perkara gampang. Apalagi jika panik dan berbeda pendapat dengan suami atau anggota keluarga yang lain. Bukan tidak mungkin terjadi insiden yang tidak kita inginkan, seperti bertengkar dengan suami, adu argumen dengan dokter atau perawat, dan sebagainya. Kadang yang kita anggap benar, belum tentu benar bagi orang lain. Dan bisa jadi apa yang menurut kita baik, tidak sesuai untuk kesembuhan buah hati kita.

Isu menarik ini sengaja diolah oleh HamasahPutri.com bekerja sama dengan IndiePublishing dengan mengajak para ibu berbagi pengalaman. Pengalaman itu dituangkan dalam bentuk tulisan bergaya chicken soup atau curhat dalam ajang lomba menulis “Ketika Buah Hati Sakit”.

Banyak pengalaman yang tertuang dan tersaji dalam buku "Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit" yang dapat menjadi pengalaman berharga, bagi para bunda, ayah, calon bunda dan ayah, maupun siapa saja yang membaca, karena ada sekitar 69 tulisan para bunda di dalamnya yang ingin berbagi pengalaman tentang buah hatinya yang sakit. 
Membaca buku ini, membawa kita pada situasi menegangkan yang dialami oleh bunda-bunda penulisnya dan ikut mengambil hikmah serta solusi-solusi ketika sakit datang pada sang buah hati.

 Berikut ini ENDORSMENT dari para ahli yang telah membaca buku ini:

"Ini buku yang dahsyat! Membaca buku ini seperti diajak untuk menjadi bagian dalam fragmen pengalaman luar biasa. Inspiratif, reflektif, dan menggugah!".
-Deri Rizki Anggarani, konsultan gizi, ibu tiga anak, penulis.

"Melihat buah hati tumbuh sehat tentu adalah harapan setiap orangtua. Namun bagaimana ketika buah hati sakit? Buku yang berisi catatan perjalanan para Ibu ketika buah hati sakit ini tidak hanya mengharukan, sebagai ibu kita disadarkan untuk memahami informasi seputar kesehatan".
-Haya Aliya Zaki, ibu tiga anak, penulis, farmasis.

"Ketika si buah hati sakit, orangtua sangat membutuhkan empati dan hikmah dari pengalaman orang lain yang bisa menguatkan dalam menghadapi cobaan dan mengambil keputusan. Semoga buku ini dapat memberikan dua hal itu".
-Ary Nilandari, penulis dan ibu tiga orang putra.

"Bagai sang surya menyinari dunia. Itulah bentuk kasih ibu kepada anaknya. Kisah-kisah dalam buku ini mengungkapkan kekuatan para ibu dalam merawat buah hatinya yang sedang sakit. Kekuatan yang mungkin datangnya tak disangka-sangka, tapi itulah kasih ibu. Siapa yang bisa menyangkal kekuatan kasih ibu? Semoga buku ini bisa menyinari para ibu yang mungkin sedang menghadapi masalah kesehatan buah hatinya."
-Dian Kristiani, penulis buku anak.

”Buku Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit ini bukan resep terbaik dari pakar untuk menghadapi situasi ketika si kecil sakit. Namun, buku ini dibutuhkan ketika menghadapi situasi itu. Ditulis oleh para bunda yang mengalami sendiri buah hatinya sakit. Pengalaman penuh debar, bimbang, perih, sampai pertengkaran. Mereka yang mengalami, merasakan, dan bertanggung jawab penuh atas buah hatinya. Pengalaman yang dicurahkan dalam buku ini memperkaya wawasan dan kelapangan hati kita sebagai orangtua. Wajib dimiliki oleh pasangan, baik yang akan dikaruniai buah hati maupun yang putra-putrinya beranjak besar. Rasakan kedalaman pengalamannya.“ 
-Bukik/ Budi Setiawan, CTO Indonesia Bercerita, Inisiatior Bincang Edukasi, ayah seorang putri bernama Damai.

***


Hikmah yang dapat diambil dari tulisan saya yang berjudul:


"Peniti Itu Bersarang di Tenggorokan Anakku" (Faiza Thoifur)

"Bahwa menjadi seorang ibu harus selalu waspada mengawasi sang buah hati, meski waktu tidur sekalipun". Pengalaman tentang putra sulung saya yang pernah memakan peniti, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar