Oleh: Faiza Thoifur (Ibunda Aghif & Naswa)
Menjadi orang tua adalah anugerah terindah bagi kedua orang tua, terutama ibu. Karena ibulah yang paling memiliki kelekatan secara fisik (bonding) maupun psikis dengan anak, sejak anak masih dalam kandungan sampai anak terlahir ke dunia. Kelekatan dan kebersamaan antara ibu dan anak dapat terus dipupuk dengan cara menyusui anak secara langsung atau secara alami.
Menyusui anak secara langsung atau alami adalah memberikan ASI kepada bayi langsung dari payudara ibu, tanpa alat bantu apapun, seperti: botol susu (dot) maupun diminumkan dengan sendok.
Menjadi orang tua adalah anugerah terindah bagi kedua orang tua, terutama ibu. Karena ibulah yang paling memiliki kelekatan secara fisik (bonding) maupun psikis dengan anak, sejak anak masih dalam kandungan sampai anak terlahir ke dunia. Kelekatan dan kebersamaan antara ibu dan anak dapat terus dipupuk dengan cara menyusui anak secara langsung atau secara alami.
Menyusui anak secara langsung atau alami adalah memberikan ASI kepada bayi langsung dari payudara ibu, tanpa alat bantu apapun, seperti: botol susu (dot) maupun diminumkan dengan sendok.
Menyusui
anak secara langsung merupakan bukti cinta terbesar dari seorang ibu kepada
anaknya. Betapa tidak? Di dalam proses menyusui, ada banyak hal yang dapat
diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Dalam artian ibu memberikan ASI
eksklusif yaitu memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman apapun selama 6
bulan, dan terus menerus memberikan ASI yang sudah disertai makanan pendamping
sampai bayi berusia 2 tahun.
Diantara manfaat yang dapat diambil
dari kegiatan menyusui secara alami adalah sebagai berikut:
1)
Dapat membentuk Kecerdasan Intelektual (IQ) anak
Di dalam ASI, terutama kolostrum, terdapat banyak sekali kandungan gizi yang dapat diperoleh bayi yang merupakan pembentukan sel syaraf dan otak bayi, diantaranya:
a.
Lemak, merupakan zat gizi yang dibutuhkan untuk membantu pembentukan
otak dan tubuh bayi, karena di dalamnya terkandung Taurin yaitu salah
satu jenis asam amino yang berperan dalam perkembangan otak dan fungsi retina, DHA
(Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) yaitu dua jenis asam
lemak yang penting bagi perkembangan otak dan sistem syaraf. DHA mengandung
jenis lemak omega-3 dan AA mengandung omega-6.
b.
Karbohidrat, karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa atau gula susu.
Laktosa diuraikan menjadi 2 jenis senyawa gula lain yang lebih sederhana, yaitu
glukosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan zat gizi yang penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak.
c.
Protein, merupakan pembangun otak dan tubuh serta faktor pemicu
pertumbuhan. Protein di dalam ASI mengandung Whey yang bersifat lunak
dan mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi, Laktoferin yang baik
untuk kesehatan usus halus bayi, Lisozim, zat anti mikroba.
d.
Antibodi,
ASI kaya akan kandungan sel-sel darah putih hidup. Dan bayi akan mendapatkannya
dalam jumlah berjuta-juta setiap kali dia menyusu.
e.
Vitamin
dan Mineral, diantaranya: Zat
besi (Fe), Seng (Zn), dan Kalsium (Ca) dan berbagai jenis vitamin yang
terkandung dalam ASI yang mampu diserap sekitar 50-75% oleh tubuh bayi. Hal ini
berbeda dengan susu formula, semakin banyak vitamin dan mineral yang
ditambahkan, justru menjadi sulit untuk dicerna oleh bayi.
f.
Enzim
dan Hormon, di dalam ASI terdapat 15 enzim diantaranya Lipase dan Amilase serta
Hormon-hormon, seperti: Tiroid, Prolaktin, dan Oksitoksin. Enzim-enzim
pencernaan ini memicu dan mempertahankan kondisi saluran pencernaan serta
memiliki andil dalam keseimbangan biokimia secara keseluruhan di dalam tubuh
bayi.
Jika ibu langsung menyusui bayinya sejak lahir, maka semua zat gizi
yang terkandung dalam ASI tersebut tidak akan terlewatkan untuk masuk ke dalam
tubuh bayi, dan secara otomatis akan membentuk Kecerdasan Intelektualnya. Hal
ini dikuatkan oleh berbagai penelitian yang menyimpulkan bahwa 68% bayi yang
disusui oleh ibunya langsung bisa meningkat kepandaiannya dibanding dengan yang
diberi susu formula.
2)
Dapat membentuk Kecerdasan Emosional (EQ) anak
Aktivitas menyusui adalah aktivitas antara dua pribadi yaitu ibu dan bayinya. Dalam aktivitas menyusui, dapat terjalin kelekatan (bonding), kedekatan, dan kebersamaan antara ibu dan bayinya. Bayi dapat mendengarkan detak jantung ibunya secara langsung. Kulit mereka saling bersentuhan. Bayi merasa tenang, aman, dan nyaman berada dalam pelukan ibunya dan menyusu padanya. Hal ini dapat membentuk jiwanya menjadi pribadi yang baik, yang cerdas secara emosional, karena dia merasakan ibunya mencintainya.
Ketika menyusui
bayinya, ibu dapat memanfaatkan moment tersebut untuk mentransfer nilai-nilai
positif dalam diri sang bayi yang kelak dapat membentuk karakternya setelah
dewasa, misalnya dengan cara:
- Sambil menyusui, ibu membacakan kisah Nabi dan Rasul.
- Sambil menyusui, ibu mendongeng yang berisi pendidikan karakter.
- Sambil menyusui, ibu menuturkan harapan-harapan kepada bayinya, agar kelak sang bayi dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.
- Sambil menyusui, ibu mengajak berbicara (ngudang), bermain, dan bercanda dengan sang bayi.
Hal
ini dikuatkan dengan hasil riset yang dimuat dalam Journal of Pediatrics
yang menemukan bahwa ASI dan menyusui dapat menjadikan mental anak tumbuh
dengan sehat. Sehingga semakin lama ibu menyusui, maka semakin sedikit gangguan
mental pada anak dan remaja.
3)
Dapat membentuk Kecerdasan Spiritual (SQ) anak
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bersumber dari fitrah manusia. Visi dan misi penciptaan manusia didasarkan atas fitrah tauhid. Aktualisasi dan peranannya di muka bumi ini adalah sebagai hamba dan khalifah Allah yang menyebarkan sifat-sifat-Nya. Dalam aktivitas menyusui, ibu dapat membentuk kecerdasan spiritual bayinya. Ibu dapat memasukkan nilai-nilai agama ke dalamnya. Sambil menggendong, mendekap, dan menyusui bayinya, ibu dapat melakukan hal-hal berikut ini:
- Membaca Al-Quran, yang berupa surat-surat pendek.
- Menyenandungkan sholawat Nabi.
- Melafalkan doa sehari-hari.
- Melafalkan Asmaul Husna.
- Melafalkan kalimat Thoyyibah.
- Melafalkan Adzan dan Iqomah.
- Membaca doa untuk sang bayi, agar kelak dia menjadi anak yang sholih dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Karena
bayi sejak masih dalam kandungan saja sudah berfungsi indra pendengarannya,
apalagi setelah dia terlahir di dunia. Jadikanlah aktivitas menyusui sebagai
sekolah yang pertama dan utama bagi sang bayi.
Agar ketiga hal tersebut dapat terlaksana,
anak menjadi cerdas IQ, EQ, dan SQ, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya:
a)
Ibu
harus mengonsumsi makanan bergizi sejak masih mengandung, misalnya: nasi,
sayuran hijau, ikan, telur, daging, buah-buahan, kacang-kacangan, dan susu.
Karena kualitas dan kuantitas ASI sangat ditentukan dari makanan dan minuman
yang dikonsumsi ibu waktu mengandung. Jika makanan dan minuman ibu hamil gizinya
seimbang, maka ASI sudah keluar sebelum melahirkan, biasanya pada usia
kehamilan bulan ke-7 atau ke-8. Dengan demikian, bayi bisa langsung menyusu
pada ibunya begitu dia lahir dan ASI langsung lancar. Dan memakan makanan
bergizi harus tetap diteruskan sampai masa menyusui. Berikut ini contoh daftar jumlah makanan bergizi untuk ibu menyusui:
b)
Ibu
hamil dan menyusui hendaknya bebas dari stres, selalu merasa nyaman dan bahagia.
Karena jika ibu bahagia maka dia akan mentransfer kebahagiaan dan kasih sayang
kepada bayinya, dan bayi juga akan dapat merasakannya. Ibu bahagia, bayi sehat
dan bahagia pula. Hal ini tak lepas dari dukungan suami, keluarga, dan
lingkungan yang selalu memberikan semangat kepada sang ibu.
c)
Ibu
hamil dan menyusui harus terus meningkatkan ketaqwaan kepada sang Pencipta.
Jika ibu hamil dan menyusui rajin beribadah, maka Insya Allah bayi juga akan
melakukan hal yang sama kelak setelah dewasa. Dan tidak lupa hendaknya banyak
berdoa memohon agar dikarunia anak yang sholih.
Nah
para ibu, jika menyusui bayi secara langsung atau alami begitu besar
manfaatnya, maka tunggu apa lagi, susuilah bayimu sejak lahir hingga usia 2
tahun, agar tercipta generasi yang kuat dan cerdas intelektual, emosional, dan
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA:
DAFTAR PUSTAKA:
Mubarok,
M. Mufti, Plus BCM Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain, Surabaya: PT.
Java Pustaka Media Utama, 2008
Surviani,
Istanti, dkk, 20 Point Penting dalam Menghias Jiwa & Perilaku Anak,
Bandung: Pustaka Ulumuddin, 2004
Mustofa
A.Y., Drs, Assalam, Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur’an
Sejak dalam Kandungan, Yogyakarta: PGTQA Indonesia, 2001
Kiat
Sukses Menyusui, Seri Ayahbunda, Jakarta: PT. Aspirasi Pemuda, 2002
Istadi,
Irawati, Istimewakan Setiap Anak, Jakarta: Pustaka Inti, 2004
Majalah
Ummi No.1/XVIII,
Mei, 2006
Majalah
Ummi No.2/XXIV,
Februari, 2012
SUMBER GAMBAR:
http://3.bp.blogspot.com/_AZfh72UGpa4/TMeqpuOStnI/AAAAAAAAIDw/CUgK3JBrymE/s1600/ibu-dan-anak-2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzDa2o3Z6oXWgquLXlVvmYPsY-s7HXcgImvnwGejCFW8Q8XcPS-VvyS_c9t9Wt0u1LyyAtu7yVHm6goGqTp7i9Pj88w7OK-54Pv7e6tjdaI6FVfMPy7yhvTRnHnlZSFo-QL1ZpdXUQCnRM/s1600/asi_ekslusif.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzDa2o3Z6oXWgquLXlVvmYPsY-s7HXcgImvnwGejCFW8Q8XcPS-VvyS_c9t9Wt0u1LyyAtu7yVHm6goGqTp7i9Pj88w7OK-54Pv7e6tjdaI6FVfMPy7yhvTRnHnlZSFo-QL1ZpdXUQCnRM/s1600/asi_ekslusif.jpg
Tulisan ini diikutkan dalam "Lomba Blog NuB"
Tema: "Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita"
salam kenal bunda...semoga kitasa sama-sama jadi pememnangnya...hehehe. tukeran link yu...
BalasHapusSalam kenal juga... Alhamdulillah, saya belum jadi pemenang. Tapi akan terus mencoba dan mencoba. Semangat...!
Hapus