1. Pokok Pikiran
·
Konsekuensi logis timbul berdasarkan jalannya kejadian yang secara
alamiah, tanpa adanya campur tangan orang dewasa yang terlalu besar.
·
Kita tidak boleh mengambil alih rasa tanggung jawab yang seharusnya
dipikul oleh si anak, dan jangan menanggung akibat-akibat yang timbul dari
tindakan-tindakannya.
·
Apabila dalam suasana yang penuh kejengkelan kita mengancam dengan
konsekuensi logis, maka dalam hal ini konsekuensi tadi digunakan sebagai
alat untuk menghukum.
·
Apakah yang terjadi jika seorang guru tidak mengambil tindakan
terhadap perilaku kurang baik siswa?
2. Pengertian Konsekuensi Logis
Konsekuensi logis adalah akibat yang diterima
dari sebab perilaku yang dilakukan oleh anak. Sebelum menggunakan konsekuensi
logis, mula-mula harus dijelaskan perilaku-perilaku yang diharapkan dilakukan
oleh anak serta alas an melakukannya. Kemudian dijelaskan pula hubungannya
dengan konsekuensi logis jika anak tidak memenuhi harapan.
3. Perbedaan Konsekuensi Logis dengan Hukuman
Hukuman
|
Konsekuensi Logis
|
Tindakan penghukuman
|
Proses belajar
|
Hubungannya dengan sikap-sikap yang salah
serta akibat-akibatnya hanya bersifat seadanya
|
Tumbuh dari hubungan hati kecil dan sikap
serta kelakuan yang menyimpang
|
Suara terdengar keras, melengking, dan
menjengkelkan
|
Bunyi suara terdengar ramah dan penuh
ketenangan
|
Hanya berlaku dalam suatu kelembagaan: tidak
berlaku dalam dunia nyata
|
Menolong pembangunan manusia dan bagaimana
mengikuti aturan dalam masyarakat.
|
Anak membenci kedisiplinan
|
Anak menghargai disiplin
|
Paksaan
|
Stimulus-tanggapan
|
Mendorong anak menyakiti diri sendiri
|
Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
|
Konsep diri yang buruk
|
Konsep diri yang baik
|
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan
|
Anak belajar untuk mematuhi peraturan
|
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa
tak dihargai
|
Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman,
diasingkan untuk sementara (time out)
|
4. Contoh Konsekuensi Logis
Jika dalam suatu kelas guru merasa kesulitan untuk membuat tenang
siswa, maka bentuk konsekuensi logisnya adalah memberhentikan seluruh proses
pembelajaran, sampai seluruh siswa mengikuti diamnya guru.
Seorang murid yang selalu mengetuk-ngetukkan pensilnya di meja,
maka bentuk konsekuensi logisnya adalah dengan mengambil sementara pensil
tersebut, untuk diberikan nanti saat pelajaran telah usai.
Seorang murid yang mengganggu teman disampingnya, maka konsekuensi
logisnya adalah dengan memindahkan murid tersebut ke tempat yang membuatnya
tidak nyaman.
terimakasih informasinya, semoga bermamfaat bagi kita semua.
BalasHapusAmin... sama-sama mbak.
HapusSaya mma Tanya... Bolehkah kita memberikan konsekuensi logis bagi siswa yg tidak mau makan dengan tidak memberikan jatah makan Di keesokan harinya? Ini did pondok pesantren dimana ada aturan santri wajib makan. Suatu kali santri tidat makan siang, maka kita berikan dia pelajaran dg cara tidak memberi nya jatah makan Di keesokan harinya.
BalasHapus