Rabu, 04 Juli 2012

Buku "Ketika Si Buah Hati Bertanya", Buku Antologi Keduaku

Judul Buku  : Ketika Si Buah Hati Bertanya
Penyusun     : Irhayati Harun, S.Psi.
Penerbit       : Ikhlas Media
ISBN             : 978-602-18047-3-5
Cetakan 1     : April 2012



Tulisanku ada pada tema "Tentang Agama"

Dengan judul "Saat Aghif Bertanya Tentang Hari Kiamat"

Halaman 19

Penulis: Faizatin Ni'mah (nama asliku)



Tulisan ini bercerita tentang anak sulungku yang bernama Aghif (M. Ghifari Abdullah Syahid) yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang bagaimana hari kiamat itu akan terjadi.


Saat Aghif Bertanya Tentang Hari Kiamat

Aghif, seorang anak yang selalu ingin tahu tentang banyak hal dan tak pernah mau diam, baik tingkah polah maupun pikirannya. Anak ini suka dengan buku, apalagi yang ilustrasinya menarik dan banyak warna. Tiap kali aku membelikannya buku baru, ia langsung minta dibacakan bahkan sampai berulang-ulang hingga mulutku berbusa-busa, kayak sabun aja… Karena itulah, akhirnya anak ini punya segudang tanya dalam hatinya, tentang banyak hal. Waktu usianya 4 tahun dan duduk di Play Group, Aghif mulai kritis sekali, sering nanya ini dan itu, temanya pun beragam.

Suatu hari, dia minta dibacakan buku tentang Hari Akhir (Kiamat) untuk anak-anak, bukunya memang menarik, terdiri dari 3 jilid yang kesemuanya berilustrasi menarik dan kertasnya juga bagus. Dia memintaku membacakannya dua kali. Setelah kubacakan, kelihatannya dia masih anteng-anteng saja. 

“Kok belum ada pertanyaan macam-macam ya…” pikirku.

Eh… ternyata selang dua hari, waktu kami berdua sedang menikmati indahnya langit malam, dia mulai bertanya.
 “Bu, mengapa Allah nanti menghancurkan ciptaan-Nya?”
“Iya mas, pada hari kiamat nanti seluruh ciptaan Allah, bumi, langit, dan isinya akan dihancurkan, dan nanti akan diganti dengan alam yang lain” jawabku. 
“Tapi, bukankah Allah sudah menciptakan manusia bagus-bagus, hewan bagus-bagus, tumbuhan bagus-bagus, bulan, bintang, matahari juga bagus-bagus, kok nanti dihancurkan, yang dihancurkan itu kan yang jelek-jelek aja, iya kan Bu?” tanyanya lagi, belum puas. 
Mungkin dia menafsirkan apa yang sudah tercipta dengan bagus, ya sudah, tidak usah dirusak.

Aku mencoba memberikan penjelasan sebisaku, kukatakan padanya, “Mas, pada hari kiamat nanti, semua yang telah diciptakan oleh Allah, akan hancur. Makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, malaikat, jin, syetan akan dimatikan dan yang benda mati seperti: bumi, bulan, matahari, bintang, planet, dan lainnya akan dihancurkan, baik itu bagus atau tidak, Allah tidak pandang bulu”. 
“Trus, setelah dihancurkan bumi ini jadi apa, Bu? Kata ibu akan diganti dengan alam yang lain, alam apa itu?” tanyanya lagi masih menyelidik karena pertanyaannya masih belum kujawab sepenuhnya. 
Waduh… anak-anak sekarang memang pikirannya sudah jauh ke depan, asal selalu mendapat stimulus, Insya Allah mereka akan memiliki daya nalar yang bagus. Tapi, ya ini, ibunya jadi kuwalahan dan bingung mau jawab apa, kalau tidak dijawab, nanti takutnya akan membunuh sikap kritisnya itu, kalau asal saja jawab malah nanti si anak akan punya konsep awal yang salah, apalagi ini pertanyaan yang masih abstrak karena belum pernah kita lakoni.

Akhirnya aku menjawab dengan hati-hati dan semoga ini tidak salah, “Mas, setelah Allah menghancurkan alam semesta dan isinya pada hari kiamat nanti, maka Allah akan mengganti alam kita ini dengan alam yang baru, kalau saat ini kita berada di alam yang namanya alam dunia, dan nanti setelah hari kiamat, Allah akan mengganti alam dunia ini dengan alam yang bernama alam akhirat. 

Di alam akhirat nanti semua manusia akan dihidupkan kembali oleh Allah dan akan ditimbang amal baik dan amal buruknya. Kalo amal baiknya lebih banyak, akan masuk surga. sebaliknya kalo amal buruknya yang lebih banyak, maka akan masuk neraka. 
"Mas Aghif mau masuk surga atau neraka?” tanyaku.
“Aku mau masuk surga aja ah…!” katanya bersemangat.
(Faizatin Ni'mah)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar