Judul : "Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit"
Penulis : Hamasah Putri, Vincensia Naibaho, Ellnovianty Nine, Astutiana Sugiastuti, Faiza Thoifur, dkk.
Penerbit : Indie Publishing
Harga : Rp. 48.000,-
Tebal : 378 halaman
Penulis : Hamasah Putri, Vincensia Naibaho, Ellnovianty Nine, Astutiana Sugiastuti, Faiza Thoifur, dkk.
Penerbit : Indie Publishing
Harga : Rp. 48.000,-
Tebal : 378 halaman
Sebagai
ibu, menghadapi buah hatinya yang sedang sakit bukanlah perkara mudah. Ada perasaan
khawatir, takut, sedih, yang bercampur aduk menjadi satu. Bahkan, andai saja
bisa berganti posisi, ibu pasti lebih memilih dirinya yang sakit daripada
melihat sang buah hati tak berdaya. Tentu ini semua bermuara pada tulusnya
cinta yang dimiliki oleh seorang ibu.
Isu menarik ini sengaja diolah oleh HamasahPutri.com bekerja sama
dengan IndiePublishing dengan mengajak para ibu berbagi pengalaman.
Pengalaman itu dituangkan dalam bentuk tulisan bergaya chicken soup atau
curhat dalam ajang lomba menulis “Ketika Buah Hati Sakit”.
Banyak pengalaman yang tertuang dan tersaji dalam buku "Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit" yang dapat menjadi pengalaman berharga, bagi para bunda, ayah, calon bunda dan ayah, maupun siapa saja yang membaca, karena ada sekitar 69 tulisan para bunda di dalamnya yang ingin berbagi pengalaman tentang buah hatinya yang sakit.
Banyak pengalaman yang tertuang dan tersaji dalam buku "Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit" yang dapat menjadi pengalaman berharga, bagi para bunda, ayah, calon bunda dan ayah, maupun siapa saja yang membaca, karena ada sekitar 69 tulisan para bunda di dalamnya yang ingin berbagi pengalaman tentang buah hatinya yang sakit.
Membaca buku ini, membawa kita pada situasi menegangkan yang dialami oleh bunda-bunda penulisnya dan ikut
mengambil hikmah serta solusi-solusi ketika sakit datang pada sang buah hati.
Berikut ini ENDORSMENT dari para ahli yang telah membaca buku ini:
Berikut ini ENDORSMENT dari para ahli yang telah membaca buku ini:
"Ini
buku yang dahsyat! Membaca buku ini seperti diajak untuk menjadi
bagian dalam fragmen pengalaman luar biasa. Inspiratif, reflektif,
dan menggugah!".
-Deri Rizki Anggarani, konsultan gizi, ibu tiga anak, penulis.
"Melihat buah hati tumbuh sehat tentu adalah harapan setiap orangtua. Namun bagaimana ketika buah hati sakit? Buku yang berisi catatan perjalanan para Ibu ketika buah hati sakit ini tidak hanya mengharukan, sebagai ibu kita disadarkan untuk memahami informasi seputar kesehatan".
-Haya Aliya Zaki, ibu tiga anak, penulis, farmasis.
"Ketika si buah hati sakit, orangtua sangat membutuhkan empati dan hikmah dari pengalaman orang lain yang bisa menguatkan dalam menghadapi cobaan dan mengambil keputusan. Semoga buku ini dapat memberikan dua hal itu".
-Ary Nilandari, penulis dan ibu tiga orang putra.
"Bagai sang surya menyinari dunia. Itulah bentuk kasih ibu kepada anaknya. Kisah-kisah dalam buku ini mengungkapkan kekuatan para ibu dalam merawat buah hatinya yang sedang sakit. Kekuatan yang mungkin datangnya tak disangka-sangka, tapi itulah kasih ibu. Siapa yang bisa menyangkal kekuatan kasih ibu? Semoga buku ini bisa menyinari para ibu yang mungkin sedang menghadapi masalah kesehatan buah hatinya."
-Dian Kristiani, penulis buku anak.
”Buku Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit ini bukan resep terbaik dari pakar untuk menghadapi situasi ketika si kecil sakit. Namun, buku ini dibutuhkan ketika menghadapi situasi itu. Ditulis oleh para bunda yang mengalami sendiri buah hatinya sakit. Pengalaman penuh debar, bimbang, perih, sampai pertengkaran. Mereka yang mengalami, merasakan, dan bertanggung jawab penuh atas buah hatinya. Pengalaman yang dicurahkan dalam buku ini memperkaya wawasan dan kelapangan hati kita sebagai orangtua. Wajib dimiliki oleh pasangan, baik yang akan dikaruniai buah hati maupun yang putra-putrinya beranjak besar. Rasakan kedalaman pengalamannya.“
***
Hikmah yang dapat diambil dari tulisan saya yang berjudul:
"Peniti Itu Bersarang di Tenggorokan Anakku" (Faiza Thoifur)
"Bahwa menjadi seorang ibu harus selalu waspada mengawasi sang buah hati, meski waktu tidur sekalipun". Pengalaman tentang putra sulung saya yang pernah memakan peniti, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.
-Deri Rizki Anggarani, konsultan gizi, ibu tiga anak, penulis.
"Melihat buah hati tumbuh sehat tentu adalah harapan setiap orangtua. Namun bagaimana ketika buah hati sakit? Buku yang berisi catatan perjalanan para Ibu ketika buah hati sakit ini tidak hanya mengharukan, sebagai ibu kita disadarkan untuk memahami informasi seputar kesehatan".
-Haya Aliya Zaki, ibu tiga anak, penulis, farmasis.
"Ketika si buah hati sakit, orangtua sangat membutuhkan empati dan hikmah dari pengalaman orang lain yang bisa menguatkan dalam menghadapi cobaan dan mengambil keputusan. Semoga buku ini dapat memberikan dua hal itu".
-Ary Nilandari, penulis dan ibu tiga orang putra.
"Bagai sang surya menyinari dunia. Itulah bentuk kasih ibu kepada anaknya. Kisah-kisah dalam buku ini mengungkapkan kekuatan para ibu dalam merawat buah hatinya yang sedang sakit. Kekuatan yang mungkin datangnya tak disangka-sangka, tapi itulah kasih ibu. Siapa yang bisa menyangkal kekuatan kasih ibu? Semoga buku ini bisa menyinari para ibu yang mungkin sedang menghadapi masalah kesehatan buah hatinya."
-Dian Kristiani, penulis buku anak.
”Buku Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit ini bukan resep terbaik dari pakar untuk menghadapi situasi ketika si kecil sakit. Namun, buku ini dibutuhkan ketika menghadapi situasi itu. Ditulis oleh para bunda yang mengalami sendiri buah hatinya sakit. Pengalaman penuh debar, bimbang, perih, sampai pertengkaran. Mereka yang mengalami, merasakan, dan bertanggung jawab penuh atas buah hatinya. Pengalaman yang dicurahkan dalam buku ini memperkaya wawasan dan kelapangan hati kita sebagai orangtua. Wajib dimiliki oleh pasangan, baik yang akan dikaruniai buah hati maupun yang putra-putrinya beranjak besar. Rasakan kedalaman pengalamannya.“
***
Hikmah yang dapat diambil dari tulisan saya yang berjudul:
"Peniti Itu Bersarang di Tenggorokan Anakku" (Faiza Thoifur)
"Bahwa menjadi seorang ibu harus selalu waspada mengawasi sang buah hati, meski waktu tidur sekalipun". Pengalaman tentang putra sulung saya yang pernah memakan peniti, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar