Tadi malam, ketika Aghif (6,5 th) minta ditemani Ibu tidur, terjadilah percakapan ini:
Aghif: "Bu', Ibu sudah jadi Haji?"
Ibu : "Belum Mas, Ibu belum punya cukup uang untuk biaya pergi haji. Mas Aghif doakan saja suatu saat nanti Ibu bisa pergi haji ya".
Aghif: "Nanti Bu', kalo aku sudah selesai sekolah RA, terus MI, terus mondok. Nah, kalo aku sudah lulus mondok terus aku kerja. Kalo aku sudah kerja dan dapat uang banyak, Ibu, Ayah, dan Adik mau aku ajak pergi haji naik pesawat terbang. Memang berapa sih Bu' bayarnya untuk pergi haji? Satu juta rupiah?"
Ibu : "Nggak Mas, belum cukup kalo 1 juta, mungkin sekitar 40 juta rupiah satu orang. Jadi kalo Mas Aghif mau ajak Ibu, Ayah, dan Adik pergi haji ya bayarnya 160 juta rupiah".
Aghif: "Haaa... itu kan sama dengan harga rumah. Sama dengan harga satu pulau (entah dari mana Aghif tahu kalo pulau itu bisa diperjual belikan). Wah... bisa bangkrut aku nanti".
Ibu : "Belum Mas, Ibu belum punya cukup uang untuk biaya pergi haji. Mas Aghif doakan saja suatu saat nanti Ibu bisa pergi haji ya".
Aghif: "Nanti Bu', kalo aku sudah selesai sekolah RA, terus MI, terus mondok. Nah, kalo aku sudah lulus mondok terus aku kerja. Kalo aku sudah kerja dan dapat uang banyak, Ibu, Ayah, dan Adik mau aku ajak pergi haji naik pesawat terbang. Memang berapa sih Bu' bayarnya untuk pergi haji? Satu juta rupiah?"
Ibu : "Nggak Mas, belum cukup kalo 1 juta, mungkin sekitar 40 juta rupiah satu orang. Jadi kalo Mas Aghif mau ajak Ibu, Ayah, dan Adik pergi haji ya bayarnya 160 juta rupiah".
Aghif: "Haaa... itu kan sama dengan harga rumah. Sama dengan harga satu pulau (entah dari mana Aghif tahu kalo pulau itu bisa diperjual belikan). Wah... bisa bangkrut aku nanti".